Wednesday, October 15, 2008

KEKUATAN KEYAKINAN

Jika seseorang benar-benar menyakini sesuatu maka ia akan mendapatkannya, dan jika ia percaya sesuatu itu tidak mungkin, tidak ada sejumlah usaha yang akan meyakinkannya bahwa itu mungkin.

Keyakinan mempunyai pengaruh yang kuat pada kehidupan kita. Ada sebuah cerita lama, tentang seorang pasien yang mengklaim dirinya adalah mayat, ia tidak mau makan dan merawat dirinya. Seorang Psikiater menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdebat dengan sang pasien,mencoba untuk meyakinkannya bahwa ia bukan mayat. Akhirnya psikiater bertanya pada pasien, Apakah mayat berdarah? Dan pasiennya menjawab, tentu saja mayat tidak berdarah,semua fungsi tubuhnya sudah berhenti.

Psikiater kemudian meyakinkan pasien dengan mencoba sebuah eksperimen. Psikiater dengan berhati-hati akan menusuk pasien dengan sebuah jarum, dan mereka akan melihat apakah ia akan berdarah. Pasien itu setuju. Karena ia yakin ia adalah mayat. Psikiater dengan perlahan menusuk kulit pasien dengan sebuah jarum dan tentu saja, pasien itu mulai berdarah. Pasiennya melihat dengan takjub, terkejut dan berkata, aku akan di kutuk ....mayat berdarah!

Jika seseorang benar-benar menyakini sesuatu maka ia akan mendapatkannya, dan jika ia percaya sesuatu itu tidak mungkin, tidak ada sejumlah usaha yang akan meyakinkannya bahwa itu mungkin.

Keyakinan kita tentang diri sendiri, apa yang mungkin di dunia sekitar kita, berdampak besar terhadap efektifitas kita dari hari ke hari. Kita semua memiliki keyakinan yang memperkuat dan keyakinan yang membatasi kita.

Kekuatan keyakinan diperlihatkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada sekelompok anak-anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Mereka dites, dibagi secara acak ke dalam dua kelompok, kelompok pertama di berikan kepada seorang guru yang di beri informasi bahwa anak-anak ini adalah pelajar yang berbakat dan kelompok yang satunya lagi diberikan kepada seorang guru yang lain yang di beri informasi bahwa anak-anak kelompok ini adalah pelajar yang lamban. Setahun kemudian dua kelompok anak-anak itu dites kecerdasannya kembali. Dan mengejutkan, mayoritas kelompok yang dengan sengaja diidentifikasi berbakat, nilainya lebih tinggi dari kelompok anak-anak yang di labeli lamban. Mayoritas kelompok yang dilabeli lamban, nilainya lebih rendah di banding kelompok yang pertama. Keyakinan guru tentang murid-muridnya berdampak pada kemampuan belajar mereka.

Penelitian lain dilakukan pada 100 penderita kanker yang selamat (pasien yang telah memperlihatkan gejala perbaikan selama lebih dari 10 tahun). Mereka diwawancarai tentang apa yang telah mereka lakukan sehingga mereka bisa bertahan dan sembuh. Wawancara menunjukkan tak satupun metode terapi yang telah mereka lakukan, satu lebih efektif dari pada yang lain. Ada yang melakukan terapi medis standar kemoterapi, ada yang menggunakan sebuah pendekatan nutrisi, ada yang mengikuti jalur spiritual, dan yang lainnya lagi melakukan konsentrasi dengan pendekatan psikologis. Satu-satunya hal yang menjadi karakteristik mereka adalah, mereka semua yakin bahwa pendekatan yang mereka ambil bekerja.

Contoh lain yang bagus untuk kekuatan keyakinan yang membatasi kita dan yang menguatkan kita adalah sejarah rekor lari 1 mil di bawah 4 menit. Sebelum tanggal 6 Mei 1954, masih diyakini bahwa lari 1 mil dalam waktu kurang 4 menit adalah mustahil, tapi pada tanggal di atas Roger Bannister berhasil lari 1 mil di bawah 4 menit memecahkan rekor batas 4 menit, tak ada pelari yang pernah memecahkan rekor tersebut. Dalam 6 minggu kemudian setelah prestasi Bannister, pelari Australia John Lundy melakukannya dengan rekor lain beberapa detik lebih rendah. Dalam 9 tahun kemudian,hampir 200 orang memecahkan rekor apa yang pernah nampak seperti rintangan yang tak dapat dilalui.

Yang pasti, contoh-contoh di atas nampaknya memperlihatkan bahwa keyakinan kita bisa membentuk, memberikan dampak atau bahkan menentukan tingkat kecerdasan kita, kesehatan, hubungan, kreativitas, bahkan tingkat kebahagian dan kesuksesan seseorang. Artikel lain bisa klik di www.tommysiawira.com

No comments: